New Experience of SUMBAR

Assalamualaikum wr. wb.
Selamat siang semuanya, seperti biasa, gue akan to the point ke cerita perjalanan gue di SUMBAR.

Perjalanan ini adalah open trip yang gue buat, dengan beranggotakan 8 orang, untuk keliling SUMBAR, kami sewa mini bus berkapasitas 10 orang oleh uda Admiral +62 852-7430-0888. Harga yang ditawarkan sangat bagus, yaitu 600,000/hari termaksud sopir dan bensin. Penginapan juga kami sewa dengan uda tersebut. Berbentuk 1 rumah di kota Bukittinggi dengan jarak 20 menit berjalan kaki ke Jam Gadang (The icon of Bukittinggi) seharga 1,200,000 untuk 2 malam dan termaksud sarapan.

Hari per-1
  • Pantai Air Manis (Tempat Batu Legenda Malin Kundang) dengan HTM 5,000/orang dan 10,000 untuk parkiran mobil.
  • Kami melewati Jembatan Siti Nurbaya (Legenda Siti Nurbaya). Mengunjungi jembatan Siti Nurbaya diharuskan saat malam hari, karena banyak yang menjajakan makanan, dan jadi tempat nongkrong anak muda kota Padang.
  • Kami pun makan siang di Lamun Ombak dengan biaya makan ber-8 Rp. 286,000.
  • Dilanjutkan ke Lembah Anai dengan HTM 5,000/pax.
  • Selanjutnya kami makan Durian di Kayu Tanam, Sedikit info saja, Kayu Tanam itu adalah tempat dimana banyak Durian (Walaupun tidak musim) dan harga nya itu sangat murah.

Hari ke-2
  • Membeli oleh-oleh dipusat oleh-oleh "Ummi Aufa Hakim", dimana harga nya lebih murah dibanding Sherly dan Christin Hakim. Tetapi soal rasa, saya lebih menyukai Sherly atau Christin Hakim.
  • Setelah itu, kami pergi ke Padang Mangateh (Tempat Budidaya Sapi Ternak). Sayangnya, tempat itu tidak dibuka untuk umum, jadi kalau mau mengunjungi harus dengan surat izin atau dengan orang dalam dengan membayar 50,000/orang.
  • Kami makan siang di restaurant "Pangek Situ melanjutkan perjalanan dengan mengunjungi Kelok 9 dengan total bill Rp. 230.000 , dimana jalanan nya menjadi penghubung antara Sumbar dan Riau.
  • Kami mengunjungi Lembah Harau, destinasinya itu seperti Green Canyon USA. (HTM Free)
  • Kami pergi ke area Batu Sangkar, dan rehat sebentar di Kopi Kawa Kiniko dimana tersedia Kopi Kawa (Kopi dari daun kopi) dan Kopi Hitam biasa. Sejarahnya, pada zaman belanda dimana rakyat sumbah kesulitan untuk meminum kopi, jadi mereka buat kopi dari daun kawa. Uniknya di Cafe Kiniko ini, kopi yang disediakan bisa kalian minum sepuasnya dan free. Yang dibayar hanya teman untuk meminum kopi, seperti aneka gorengan. Mereka juga menjual oleh-oleh, dan gue sendiri membeli Kopi Kiniko yang original kopi asli 100%.
  • Mengunjungi Istana Baso Pagaruyuang (Rumah Gadang) di Batusangkar. Istana Pagaruyuang ini adalah replika ke-2 dari asli nya. Karena yang aslinya dan replika per-1 sudah terbakar. HTM Istana Pagaruyuang 10,000/pax. Kami mengunjungin nya malam hari, jadi kami hanya menikmati istana di Pelataran nya saja.

Hari ke-3
  • Pergi ke puncak Gagoan. Keadaan jalan kesana saat itu belum mulus, jadi harus hati-hati. HTM 5,000
  • Makan siang di sekitar area danau singkarak
  • Harus mencoba sate Uda Amrizal
  • Back to airport

Untuk gambaran lebih jelas nya, kalian bisa lihat di IG @hikmaimaa

#Selalu ada jalan untuk jalan jalan :)

Wassalam

Komentar